Salah satu bahan yang banyak digunakan sebagai bahan baku pembuatan objek tiga dimensi pada printer 3D adalah PLA (Polylactic Acid). PLA berbeda dari kebanyakan polimer termoplastik yang diperoleh dari distilasi dan polimerisasi cadangan minyak bumi yang tidak terbarukan, PLA dikenal sebagai bioplastik dan terbuat dari biomassa, sumber daya terbarukan dan ramah lingkungan seperti tepung jagung atau Tebu.
Kelebihan Polylactic Acid (PLA) yang bersifat biodegradable dan memiliki karakteristik mirip dengan polipropilen (PP), polietilen (PE) atau polistirena(PS).
Sifat umum PLA adalah tidak beracun, menyusut saat dipanaskan, sehingga cocok digunakan sebagai bahan kemasan plastik, dan sifat mudah melarutkannya dapat digunakan untuk aplikasi pada 3D Printer. Di sisi lain, suhu transisi yang relatif rendah membuat bahan ini tidak cocok untuk aplikasi yang berkaitan dengan suhu yang berlebihan. Selain itu PLA dapat mengalami degradasi atau pelapukan pada waktu tertentu. Menurut beberapa literatur, waktu penuaan adalah enam hingga dua bulan. Dengan kondisi tersebut, limbah botol berbahan PLA mengalami degradasi sehingga lebih ramah lingkungan.
Suhu printing PLA umumnya antara 180°C sampai 220°C. Bahan ini sedikit fleksibel, tetapi menciptakan lapisan luar yang halus untuk objek yang dicetak.
Filamen PLA umumnya dianggap lebih mudah dicetak daripada kebanyakan bahan lainnya, tetapi lebih sulit untuk dilakukan finishing jika dibandingkan dengan ABS. PLA tersedia juga dalam berbagai campuran seperti kayu, tembaga, perunggu, dan maupun fluorescence.
Kelebihan:
- Mudah dikerjakan dengan kecepatan cetak tinggi.
- Poses cetak relatif lebih cepat.
- Memungkinkan produksi komponen resolusi tinggi.
- Kualitas permukaan bagus (halus).
- Ideal untuk model dan prototipe yang membutuhkan detail estetika.
- Kekuatan tarik bagus
Kekurangan:
- Tidak terlalu kokoh.
- Bisa berubah bentuk bila terkena panas.
- Sulit untuk post-process
Recent Comments